INTERVIEW AU-PAIR

Berikut kutipan wawancara seorang eks Au-pair asal Jakarta, dan sekarang menjadi mahasiswi di Jerman.

Hallo Esther, mungkin lewat forum ini kamu bisa berbagi pengalaman dengan teman-teman soal program Aupair yang pernah kamu jalani. Bisa disebutkan umurmu? Sekarang kamu kuliah di  mana? Sebelum ke Eropa untuk menjadi Au-pair, apa pendidikan terakhirmu?

Umur saya 24 tahun. Saat ini menjalani kuliah semester 1 di sebuah FH  (University of Applied Science -red) di Rheinland-Pfalz, Jerman, jurusan Internationale Außen und Betriebwirtschaft (International Business Administration -red). Pendidikan terakhir saya S1 Business Management di Indonesia.
 
Berapa lama kamu bekerja sebagai Au-pair? Dari kapan sampai kapan?
 
Saya menjalani program Au-pair sejak 11 November 2008 sampai 31 Oktober 2009.
 
Motivasi apa yg mendorongmu untuk menjadi Au-pair?
 
Awalnya hanya sekedar mau refreshing setelah lulus S1 dan kebetulan saat itu cukup dibuat stress dgn kerjaan sebagai guru Social Studies di salah satu SMP International di Cibubur. Motivasi lainnya, karena tertarik dgn bahasa jerman, dan ingin sekali punya pengalaman abroad.
 
Darimana kamu dulu mendapatkan informasi mengenai program Au-pair?
 
Dari kolega sesama guru. Beliau guru bahasa Jerman dan pernah 1 tahun Au-pair di Jerman. Saya diberitahu link www.aupair-world.net dan dari website ini, saya mencoba search keluarga-keluarga yg membutuhkan jasa Au-pair.
 
Bagaimana proses sampai menemukan Gastfamilie (keluarga tamu) di Jerman? Lewat apa/siapa Kamu menemukan Gastfamilie tersebut?

Semuanya saya mencari sendiri, tanpa menggunakan jasa agent apapun. Semua berjalan cukup cepat. Dapat tawaran kira2 sekitar 15 Family dari Jerman, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Portugal. Tapi setelah saling mengirim email, bertukar informasi, dan mengutarakan ekspektasi masing-masing, saya memutuskan untuk menerima keluarga di Jerman.
 
Lalu berapa lama waktu itu kamu menunggu jawaban setelah melamar?
 
Setelah registrasi di website tersebut dan mempunyai profile resmi, 2 hari setelahnya saya mendapat reply sebanyak 5 family.
 
Biaya apa saja yg kamu keluarkan untuk menjadi Aupair?
 
Biaya administrasi visa kurang lebih Rp. 800.000, dan biaya ikut test A1 di Goethe. Berapa yah? Saya lupa. Tapi sepertinya kurang lebih Rp 200.000
 
Bisa kamu gambarkan sedikit tentang Gastfamilie tempat Esther dulu menjadi Au-pair?
 
Gastvater (ayah di keluarga tamu) saya orang yg sangat open minded, humoris, dan sangat bijak. Beliau sangat terbuka utk berdiskusi, fair, dan sangat mensupport saya utk melakukan apa yg mnjadi plan-plan saya kedepan. Begitu juga Gastmutter (ibu di keluarga tamu) saya. Puji Tuhan, selama menjadi Au Pair ngga ada pengalaman buruk apalagi traumatis. Semua berjalan dgn baik sampai akhir masa Au Pair saya.

Tugas Esther apa saja waktu itu?
 
Lebih kepada mengajarkan anak-anak bahasa inggris, membantu mereka mengerjakan PR, ngajak jalan2-jalan, doing sport, shoping, untuk si bungsu antar jemput sekolah dan sometimes babysit base on request. Anak-anak di Gastfamilie  saya ada 4 orang, 2 laki-laki (13 dan 5 tahun) dan 2 perempuan (11 dan 10 tahun)
 
Apakah saat kamu menjadi Au pair kamu cukup memperoleh waktu privasimu? 
 
Sangat! Saya on duties 30 jam per minggu. Hari sabtu-minggu saya free, kecuali ada request dari Gastfamilie (keluarga tamu) beberapa hari sebelumnya.
Karena saya dan anak-anak sangat dekat, terkadang mereka suka belajar di kamar saya dan bahkan sampai tidur malam dikamar saya. Mereka cukup tahan lama belajar selama saya menemani dan berada dekat mereka. Saya tidak merasa terganggu dgn kebiasaan mereka satu ini.
Jikalau saya ingin melakukan hal lain atau tidak ingin diganggu, anak-anak cukup besar utk bisa mengerti. Mereka semua manis2, dan sudah seperti adik-adik saya sendiri.  (sambil tertawa)
  
Kalau boleh tahu berapa kamu mendapatkan uang saku sebagai Au-pair?
 
260€ tiap bulan.

Jika sekarang kamu refleksikan proses yg kamu lewati sehingga bisa menjadi mahasiswi S2 di Jerman, apa kamu merasa program Au-pair sangat disarankan untuk anak-anak muda? 
 
Beranjak dr pengalaman, buat saya Au-pair adalah waktu yg cukup efektif utk belajar bahasa dan mengenal cara hidup orang Jerman. Tidak kalah penting, membangun relasi dan network dengan keluarga dan orang-orang sekitar. Dalam kurun waktu ini bagi temen2 yg berniat studi lanjut juga memiliki kesempatan utk ikut tes2 bahasa sbg prasyarat utk  apply universitas, dan memiliki cukup waktu utk searching dan melamar uni atau FH yg diminati.
 
Apakah kamu kerasan berada di keluarga tersebut? Apakah kamu pernah berganti Gastfamilie? Apakah proses berganti Gastfamilie relatif sulit?
 
Saya sangat menikmati waktu saya sebagai bagian dr keluarga jerman disini, jadi sama sekali tidak pernah berpindah family. Utk masalah berpindah keluarga, saya kurang tahu utk hal ini.
 
Berdasarkan pengalamanmu, apa saja yang harus dan bisa dipersiapkan oleh calon Au pair sebelum berangkat ke negara tujuan? Sebaiknya calon Aupair  melamar lewat jalur mana menurutmu?
 
Hmmm... sudah pasti kemampuan dasar berbahasa jerman sebagai syarat mutlak melamar Visa dan sangat membantu utk berkomunikasi dgn gastfam nantinya.
Akan sangat membantu jika memiliki kemampuan berbahasa Inggris juga, mencegah miscommunication kalau kemampuan berbahasa jerman kita masih terbatas. Persiapan lainnya lebih kepada persiapan mental karena kita akan berada ditengah keluarga yang sangat berbeda budaya dan gaya hidup. Nilai-nilai hidup mereka jg berbeda.
 
Lalu hal-hal apa saja yang harus diperhatikan selama berada di Gastfamilie sehingga  program Aupair dilalui dengan baik?
 
Yang terpenting adalah komunikasi yg baik dgn keluarga tamu. Tidak kalah penting, selalu kerjakan apa yg menjadi kewajiban yang sudah disepakati bersama.
Mencoba utk belajar irama kehidupan mereka secepat mungkin, dan terbuka dengan anak-anak sehingga mereka jg terbuka dan merespon keberadaan kita.
Tak kalah penting utk memposisikan diri sebagai seorang yg bisa memberi contoh yg baik buat anak-anak, sehingga mereka menunjukan sikap respek yg baik.

Oke terima kasih banyak untuk waktumu Esther dan kesedian membagi informasi  dengan yang lain!
Semoga kamu berhasil di Jerman dan sukses meraih cita-citamu! 
                                                     (Interview pada tanggal 19 Oktober 2010)