INFO STUDI

Sekilas tentang Austria

Bahasa utama: Bahasa Jerman
Populasi penduduk : 8 juta
Brutto Inland Produkt (per kepala) :  peringkat 13 dunia (2009)
Human Developing Index (HDI)* : peringkat ke-25 dunia (2010),  sebagai perbandingan Indonesia menduduki peringkat ke-108 dunia.
Negara Austria yang juga dijuluki Republik (pegunungan) Alpen  dapat menjadi tujuan kuliah menarik dan alternatif bagi mahasiswa-mahasiswi dari Indonesia. Austria merupakan salah satu negara industri maju berbasis Wissengesellschaft (Masyarakat Pengetahuan) dan termasuk salah satu negara termakmur di Eropa.


Bagi calon mahasiswa dari Indonesia yang berminat meneruskan jurusan S1 diperlukan syarat muthlak yaitu kemampuan berbahasa Jerman tingkat B2 (Refrensi tingkatan bahasa Eropa) setara dalam kursus bahasa Inggris Intermedite akhir, sedangkan untuk jurusan S2 tidak selalu diharuskan, karena banyak ditawarkan program Master dalam bahasa Inggris.  Bagi yang berminat untuk jurusan S1  disarankan selesai dari SMU (atau selama di SMU) mengikuti kursus bahasa Jerman misalnya di Goethe Institut Jakarta, atau dapat mengikuti  sekolah bahasa di Austria. Umumnya calon mahasiswa menyiapkan waktu 1-1,5 tahun untuk persiapan bahasa dari awal.


Biaya hidup di Austria terbilang tidak murah mengingat biaya hidup rata-rata perbulan sebesar 500 Euro, di luar dari biaya kuliah yang bervariasi mulai dari 16 Euro sampai 375 Euro per semester.  Namun jika dibandingkan dengan studi di Inggris, Australia atau pun Amerika Serikat masih terbilang menarik. Terhadap biaya hidup di Jerman masih relatif lebih mahal, namun bisa menjadi alternatif mengingat banjirnya peminat studi dan daya tampung terbatas di Jerman.


Bisa kuliah apa saja di Austria?


Para calon mahasiswa terbuka terhadap pilihan studi mulai dari ekonomi, ilmu sosial-budaya, teknik, design hingga seni. Persyaratan yang dibutuhkan untuk jurusan ekonomi, teknik dan ilmu sosial- budaya adalah Studienplatznachweis atau bukti penerimaan dengan jurusan yang sama dari universitas di Indonesia (swasta atau negeri).  Untuk jurusan design dan seni (baik seni rupa dan musik) adalah test masuk di universitas bersangkutan.


Gedung Utama Universitas Wina
Umumnya bukti penerimaan universitas di Indonesia tidak harus dari universitas terkemuka namun terdaftar di list ini, dan antara jurusan yang diminati dengan jurusan yang diterima di Indonesia harus memiliki korelasi, walaupun namanya tidak harus sama persis. Sayangnya bukti penerimaan ini adalah salah satu bentuk proteksi Austria terhadap mahasiswa asing, dan hal ini juga yang menyebabkan kuliah di Austria kurang dapat memancing minat mahasiswa dari luar Eropa. Untuk mahasiswa asal negara anggota Uni Eropa (EU) sejak tahun 2008 tidak lagi diperlukan Studienplatznachweis dari negara asalnya.


Tips: kamu bisa melamar di Universitas Wina oleh karena biaya kuliahnya yang rendah untuk orang Indonesia (sekitar 16 Euro) dan memiliki banyak jurusan menarik. Lihat  jurusan studi di Universitas Wina




Berapa Living Cost per bulan?


    1. Apartemen/Kamar 250 Euro
    2. Makan 200 Euro
    3. Transportasi sekitar 30 Euro * di tas umur 26 tahun menjadi 50 Euro*
    4. Asuransi 25 Euro




Apa saja langkah yang diperlukan? (Untuk Jurusan S1)


1. Bukti Penerimaan untuk jurusan yang sama di Universitas di Indonesia (PTN/PTS) dalam bahasa Inggris atau diterjemahkan, dan dilegalisir Sekumham, Deplu, dan Kedutaan Austria di Jakarta.   Kamu tidak perlu imatrikulasi.  Umumnya surat tersebut dikeluarkan oleh sekretariat universitas. 
*Dalam surat keterangan penerimaan harap dicantumkan semester/tahun penerimaan satu  semester sebelum semester yang direncanakan di Austria atau tidak mencantumkan sama sekali namun tanggal penerimaan  di   surat tidak lebih lama dari 1 tahun dari semester yang direncanakan di Austria.

2. Sertifikat Bahasa Jerman tingkat B2 dari Goethe Institut, atau TestDaF

3. Legalisir dan Terjemahan ijazah SMA (Sekumham, Deplu)


Untuk jurusan S2, point nomor tiga diganti dengan ijazah S1. Persyaratan bahasa umumnya diminta TOEFL 550. Untuk persyaratan spesifik bisa dilihat dari website universitas yang bersangkutan.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa langkah-langkah legalisir harus dua kali :


1. Dokumen asli dilegalisir oleh  Departemen HAM atau SEKUMHAM (2 hari) lalu  Departemen Luar Negri  (3 hari), lalu diterjemahkan oleh penterjemah resmi yang terdapat di alamat ini.
Tips: Penterjemah Robani  karena murahnya dan penterjemah Nicholas Triwardana untuk ketelitiannya.

2. Setelah selesai diterjemahkan maka prosedur pertama dilakukan lagi: kembali ke SEKUMHAM Deplu lalu legalisir akhir di kedutaan besar Austria di Jakarta.


Setelah semua dokumen siap, download dan isi formulir lamaran dari website universitas yang diminati untuk mendapatkan surat undangan atau Zullasung.  Lama pemprosesan biasanya 6-8 Minggu, plus 10 hari post ke Indonesia.  Perhatikan masa berlaku lamaran untuk semester musim dingin biasanya September - November, untuk musim panas Februari - April. Dengan surat undangan tersebut, maka prosedur lamaran visa bisa dilakukan.


Tips: Untuk kuliah design, seni dan musik bisa terlebih dahulu datang ke Austria dengan visa  sekolah bahasa privat,  lalu mengikuti ujian penerimaan.


Persyaratan Bahasa ?


Ada beberapa opsi untuk memenuhi persyaratan yang diminta untuk jurusan S1.  Para calon mahasiswa terlebih dahulu mengambil kursus bahasa di Goethe Institut Jakarta hingga mencapai sertifikasi  level B2, atau langsung melamar kursus bahasa di Austria. Para calon mahasiswa tetap bisa melamar universitas tanpa kemampuan bahasa Jerman, dan pihak Universitas akan memberikan undangan untuk mengikuti kelas semacam  fondation selama maksimum 2 tahun hingga memperoleh sertifikat B2. Umumnya biaya fondation ini lebih mahal (sekitar 400 Euro/semester) daripada biaya semester reguler.


Level dalam bahasa Jerman adalah sebagai berikut : A1, A2 (Dasar), B1,B2 (Menengah), C1, C2 (Lanjutan)


Apa saja yang diperlukan pada saat melamar visa?


1.  Formulir lamaran (diambil di kedutaan atau download)

2.  Surat Undangan (Zullasung)

3.  Akte Kelahiran yang sudah diterjemahkan dan dilegalisir (proses sama seperti di atas)

4.  Surat Kelakuan Baik dari Polres (cukup diterjemahkan tanpa legalisir)

5.  Bukti keuangan di Bank sebesar 5000 Euro utk di bawah 24 tahun, dan 8500 Euro untuk di atas 24 tahun.
Tips:  minimal tiga bulan sebelum melamar visa bisa membuka rekening Euro di Bank international seperti Commonwealth Bank, atau DBS.

6. Bukti akomodasi di Austria (berbentuk reservasi minima untuk l 1 bulan, dan bisa dilakukan lewat www.öead.at atau www.öjab.at, dengan mentransfer uang deposit senilai kira-kira 600 Euro)


Apakah ada semacam ‘agent’  yang bisa membantu pengurusan lamaran?


Ada banyak. Namun penulis, sebut saja 'Agent U' sebagai mahasiswa yang memiliki pengalaman studi di Eropa, berbahasa Jerman dan  sedang berdomisili di kota Wina juga siap membantu pengurusan. 'Harga mahasiswa', fair ,transparan dan maksimum pembiayaan sekitar 50 persen lebih banyak daripada mengurus sendiri. Biarkan 'Agent U'  yang mengambil waktu dan stress  akibat birokrasi yang diperlukan. di atas  jika mengurus sendiri. Namun jika ada pertanyaan   'Agent U' juga selalu siap memberikan informasi cuma-cuma . Ada pun kapasitas profesional yang ditawarkan adalah sebagai berikut :


1. Pengurusan birokrasi legalisir di Jakarta
2. Pengurusan tempat tinggal
3. Pengurusan lamaran di universitas di Austria
4. Kursus bahasa lanjutan di Austria
5. Pengurusan visa di Jakarta dan di Austria
6. Tutor selama di Austria.


contact: amerdhi@yahoo.com

Apakah mahasiswa/i bisa bekerja selama studi?


SANGAT TERBATAS! Secara resmi mahasiswa/i hanya boleh bekerja dengan penghasilan di bawah 375 Euro/bulan.  Sisanya tanpa kartu pajak untuk jasa privat seperti babysitting atau mengajar les  tidak ada pembatasan gaji! Namun selesai dari studi (umumnya dengan Master Degree), para lulusan memiliki kesempatan mengaplikasikan ilmu yang dipelajarinya di Austria sebagai tenaga kerja ahli.


Tips : Untuk calon mahasiswi banyak terbuka lowongan menjadi pengasuh anak (8 Euro/jam) untuk membiaya hidup, namun untuk pria  tanpa kemampuan bahasa direkomendasikan memiliki keuangan yang cukup selama program Bachelor 6-7 Semester (plus biaya sekolah bahasa selama  min. 1 tahun  jika belum memiliki B2 dari Indonesia).




*Angka HDI berdasarkan: usia hidup/kesehatan (diukur dari expetasi usia hidup), pendidikan (diukur dari jumlah orang dewasa yg berpendidikan) dan standard hidup (diukur dari pendapatan dan daya beli).

11 komentar:

  1. Wow mantaaab! sangat informatif mas..

    hihi ada foto Lea... :D

    saya akan share ke teman2 yg ingin studi atau aupair ke Jerman, Austria..

    sangat bermanfaat..

    sukses bt blog ini.. boleh lah update foto2 austria n Jerman.. penambah motivasi yang di Indonesia ingin studi kesana.. :))

    BalasHapus
  2. kak mohon info, jadi untuk s1 di Austria saya harus di terima di universitas di Indonesia dulu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak harus juga. minimal ijasah SMA udah ada dan dilegalisir

      Hapus
    2. Mbak itu ijasah SMA UN atau UASBN yg di lihat serius -/-

      Hapus
  3. untuk masuk S2 di sana langsung daftar aja dikampus nya atau gimana??

    BalasHapus
  4. Permisi apakah ijasah SMA ada nilai minimumnya, atau nilai UN? kira kira semester awal dibuka bulan apa ya?

    BalasHapus
  5. terimakasih infonya, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  6. Saya berminat apply beasiswa ke uniy Jerman apakah tetap membutuhkan deposit pendidikan? Terima kasih.

    BalasHapus
  7. apakah untuk kuliah S1 di Austria tanpa harus studkol dulu?

    BalasHapus
  8. Saya mau lanjutakan S1 di austria, tapi apa bener pihak embassy syarat masuk S1 di austria, minimal harus ketrima di kampus indo dulu baru bisa daftar dikampus austria...?
    And denger2 gak bisa pake ijasah SMA tuk daftar S1 di austria...?? Bener ga sich

    BalasHapus
  9. Blognya sudah tidak update..

    BalasHapus